Jumat, 30 Desember 2011

PROPOSAL PTK

A. JUDUL                           

     Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Pembelajaran Konsep Skala 

     Melalui Pendekatan   Kontekstual

B. LATAR BELKANG DAN RUMUSAN MASALAH

1. Latar Belakang

             Konsep skala dalam matapelajaran geografi secara relatif tidak tergolong materi yang sulit, namun kenyataannya  sebagian besar siswa kelas tiga tidak dapat menyelesaikan soal skala secara tepat.  Dari jumlah siswa 40 orang di kelas yang dijadikan subjek penelitian, hanya empat orang yang dapat menjawab benar atau hanya 10 persen saja.   Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan, sebaiknya menjadi bahan renungan bagi guru untuk mengevaluasi  hasil kerja  dan mencari penyebabnya. Ada kemungkinan hal itu disebabkan oleh lemahnya pemahaman  atas materi pelajaran yang menjadi prasyarat, dalam hal ini adalah  matapelajaran matematika mengenai pokok bahasan gambar berskala, karena secara khusus materi skala dibahas juga dalam matapelajaran matematika di kelas tiga. Kalau hal itu dianggap sebagai salah satu faktor penyebab, maka guru geografi perlu berkonsultasi dengan  guru matapelajaran matematika untuk bersama-sama melakukan refleksi dan meninjau  proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Dangkalnya pemahaman siswa juga bisa disebabkan oleh  proses pembelajaran yang terlalu berpusat pada guru dan mengabaikan potensi siswa.


2

Guru berperan sebagai penyampai informasi kepada siswa untuk dihapal dan diingat  agar pada waktu ulangan bisa mengerjakan soal yang diberikan.       Proses pembelajaran demikian perlu diubah dengan menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan pembelajaran

Dengan demikian siswa perlu diajak untuk aktif mengalami sendiri,    mencoba sendiri    danmelakukan sendiri  sehingga dapat membentuk pemahaman yang lebih mendalam pada pikiran siswa.  Perubahan pola pembelajaran dari  konvensional kepada pembelajaran yang konkrit dan kontekstual, menuntut adanya kemauan dan kemampuan guru untuk mengubah penampilannya dari sikap tradisional menjadi  profesional yang selalu berpikir positif  terhadap inovasi  pembelajaran.

Ada satu segi positif yang perlu kita teladani dari semangat dan etos kerja yang tinggi dari bangsa Jepang. Kemajuannya seperti sekarang ini, ditimbulkan oleh sikap yang selalu ingin menyempurnakan hasil kerjanya ke arah yang lebih baik. Mereka memegang teguh suatu metode yang disebut kaizen.

   Kaizen artinya proses penyempurnaan secara terus menerus yang tiada henti. Kaizen inilah yang telah mengubah wajah Jepang menjadi sebuah bangsa yang memiliki suatu peradaban yang sangat maju saat ini, serta memiliki teknologi yang bahkan mengalahkan “Barat”. … Kaizen tidak akan pernah berjalan tanpa dilandasi oleh dorongan untuk berpikir dan belajar secara terus menerus atau secara disiplin menuju ke arah kesempurnaan.[1]

Gordon Dryden penulis buku The Learning Revolution, mengutip ucapan Masaaki Imai yang menulis tentang Kaizen: The Key To Japan’s Competitive

3

Success yang mengatakan, “Jika Anda hanya belajar satu kata bahasa Jepang dalam hidup Anda, kata itu haruslah kaizen. Itu artinya perbaikan terus menerus.”[2]

Dari paparan di atas, guru sebaiknya selalu melakukan refleksi terhadap   kualitas proses pembelajaran yang telah dilakukannya, untuk melihat  kekurangan dan selanjutnya melakukan berbagai perbaikan.  Sikap ini akan dapat menghasilkan suatu hasil kerja yang semakin baik dan sempurna. Hal itulah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang upaya meningkatkan pemahaman siswa melalahui pembelajaran kontekstual.

2. Rumusan Masalah

            Materi pelajaran tentang skala  dalam kurikulum 1994 telah diberikan di kelas satu, bersamaan dengan materi peta karena sakala merupakan salah satu unsur peta. Akan tetapi yang menjadi permasalahan dalam hal ini adalah, mengapa siswa yang sudah duduk di kelas tiga masih juga belum paham tentang makna skala? Di manakah letak kesalahannya? Apakah guru hanya cukup meletakkan kesalahan itu pada siswa  dan memberikan stigma bahwa siswanya itu bodoh.

Masalah ini perlu dikaji dan diteliti secara mendalam sehingga guru dapat memperbaiki berbagai kelemahan dalam proses pembelajaran yang selama ini berlangsung. Setelah kelemahan ditemukan, maka proses pembelajaran yang

4

efektif menuju sasaran,  harus dijadikan  alternatif. Apakah pendekatan pembelajaran kontekstual dapat menjadi alternatif  yang paling tepat dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep skala? Hal itulah yang ingin  dibuktikan  dengan penelitian ini.

C. PEMECAHAN MASALAH

Bentuk pemecahan masalah  tentang upaya meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran konsep sakala, yaitu dengan menggunakan pendekatan pembelajaran  kontekstual . Guru yang berkedudukan sebagai peneliti melakukan strategi pembelajaran secara multi metode dan multi media secara bervariasi kemudian peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran. Hasil-hasil pengamatan itu selanjutnya dianalisis untuk diambil seuatu kesimpulan.
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.  Tujuan Penelitian
            Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi empiris tentang sejauh mana pendekatan pembelajaran kontekstual dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan pemahaman siswa mengenai konsep skala.
            Secara khusus  penelitian ini bertujuan:
  1. Untuk meningkatkan keterampilan guru dalam penggunaan metode dan media serta model-model pembelajara
  2. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
  3. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran
5
  1. Untuk melatih kemampuan siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat secara kritis dan terbuka
2. Manfaat Penelitian
            Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik  bagi siswa maupun bagi guru, sesuai dengan perannya masing-masing dalam proses pembelajaran.
1. Bagi siswa
 a. Dapat membangkitkan motivasi belajar karena siswa terjun langsung                        sebagai pelaku dalam proses pembelajar
b. Dapat meningkatkan makna bekerjasama dalam kelompok belajar
    c. Dapat melatih diri untuk bersikap kritis  dan terbuka serta menghormati    pendapat orang lain.
   d. Dapat meningkatkan pemahaman materi pelajaran  melalui pembelajaran konkri
   e. Dapat terhindar dari proses pembelajaran yang verbalistik yang bersifat    hapalan dan kemudian terlupakan.
2. Bagi Guru
a. Dapat meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan kelas sehingga guru dapat memfungsikan diri sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
    b.Dapat meningkatkan kemampuan dalam penggunaan metode pembelajaran secara variatif.
c. Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran.
6
d. Dapat meningkatkan minat guru untuk selalu melakukan evaluasi terhadap hasil kerjanya.
e. Dapat memberikan motivasi kepada guru untuk selalu meningkatkan prestasi kerjanya ke arah yang lebih sempurna.
E. KERANGKA TEORI
            Pendekatan kontekstual sebagai sebuah pendekatan pembelajaran, mulai mulai diperkenalkan secara intensif, bersamaan denan sosialisasi kurikulum 2004 yang disebut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Sebenarnya pendekatan kontekstual dapat diterapkan pada setiap kurikulum, karena sebuah pendekatan hanya menyentuh terhadap proses pembelajaran, bukan kepada materi pemberlajarannya.
1.      Pengertian
               Pendekatan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah  “konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.”[3]
               Pendekatan pembelajaran kontekstual lahir sebagai sebuah alternatif baru di samping pendekatan tradisional yang telah lama berlangsung. Pendekatan ini  berlandaskan kepada filsafat konstruktivisme sebagai pemaknaan baru dalam

7
proses pembelajaran melalui pemberdayaan seluruh potensi kejiwaan siswa dalam merespon informasi yang datang dari luar dirinya.
    Dasar dari pandangan konstruktivisme adalah anggapan bahwa dalam proses belajar (a) murid-murid tidak menerima begitu saja pengetahuan yang didapatkan mereka dan menyimpannya di kepala, melainkan mereka menerima informasi dari dunia sekelilingnya, kemudian membangun pandangan mereka, sendiri tentang pengetahuan yang mereka dapatkan dan (b) semua pengetahuan disimpan dan digunakan kembali oleh setiap orang untuk memperbaiki pengalaman dan pengetahuan yang berhubungan dengan ranah pengetahan tertentu.[4]        

2. Ciri-ciri Pendekatan Kontekstual
            Sebagai pendekatan pembelajaran yang berlandaskan kepada filsafat konstruktivisme, pendekatan kontekstual mempunyai cirri-ciri antara lain dikemukakan oleh Dr.Iim Wasliman, M.Pd.,M.Si sebagai berikut:
             a. Siswa lebih aktif dalam proses belajar, karaena focus belajara mereka kepada   proses integrasi pengetahuan yang baru dengan pengalaman dan pengetahuan mereka yang lama.
             b. Setiap pandangan yang berbeda akan dihargai dan diperlukan.
             c. Proses pembelajaran memunculkanmasalah-masalah untuk membangkitkan interaksi dengan dan antar siswa.
             d. Proses pembelajaran mendorong siswa dalam pencarian (inquiry) yang lebih alami.
             e. Proses pembelajaran mendorong adanya kerjasama, tapi bukan untuk bersaing.
             f. Kontrol kecepatan fokus  pembelajaran ada pada siswa
             g. Dapat memberikanpengalaman belajar yang tidak terlepas darai pengalaman nyata[5]
           
3. Komponen-komponen Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
             Pendekatan pembelajaran kontekstual memiliki tujuh komponen yaitu:
    
8
a.       Kontruktivisme (Conturctivism)
b.      Menemukan (Inquiry)
c.       Bertanya (Question)
d.      Masyarakat Belajar (Learning Communiy)
e.       Pemodelan (Modelling)
f.       Refleksi (Reflection)
g.      Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assesment)[6]
    
4. Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Pendekatan Tradisional   Pendekatan kontekstual dalam penerapannya di dalam kelas, memiliki
perbedaan yang nyata dibandingkan dengan pendekatan tradisional. Perbedaan itu akan tampak dalam intensitas kegiatan yang dilaksanakan siswa.
            Perbedaan itu antara lain sebagai berikut:
No.
PENDEKATAN CTL
PENDEKATAN TRADISIONAL
1
Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran
Siswa adalah penerima informasi secara pasif
2
Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi
Siswa belajar secara individual
3
Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan atau masalah yang disimulasikan
Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis
4
Perilaku dibangun ats kesadaran diri
Perilaku dibangun atas kebiasaan
5
Keterampilan dikembangkan atas kesadaran diri
Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan
6
Hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan diri
Hadiah untuk perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor
…………………………………………………………………………………[7]



9
F. PERENCANAAN PENELITIAN
1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
            Penelitian  dilakukan di kelas 1E SMP Negeri 4 Kota Sukabumi selama lima minggu antara tanggal 10  sampai dengan 31 Agustus  2004. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 40 orang terdiri dari laki-laki 18 orang dan perempuan 22 orang.
            Karakteristik siswa secara relatif, tidak memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan kelas lain baik dari segi kondisi ekonomi maupun tingkat kecerdasannya.

2.      Unsur-unsur yang Diteliti
            Untuk menjawab permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Pengamatan terhadap guru difokuskan kepada upaya guru dalam melakukan penataan kelas serta strategi pembelajaran yang dilakukan. Sedangkan  fokus pengamatan siswa diarahkan kepada hal-hal yang menyangkut keaktifannya selama proses pembelajaran berlangsung serta hasil evaluasi yang dilaksanakan setiap akhir sikulus pembelajaran.
3.      Rencana Tindakan
a.       Tahap perencanaan
1) Menentukan kelas sebagai subjek penelitian
2) Menyiapkan rencana pembelajaran
3) Menyusun alat observasi
10
4) Mengumpulkan data
5) Melakukan refleksi atas proses pembelajaran
6) Menetapkan kualitas keberhasilan sebagai untuk memecahkan
      Masalah
            .     b.  Tahap pelaksanaan tindakan
                        Pelaksanaan tindakan dalam penelitian dilakukan melalui proses pembelajaran. Pelaksanaannya ditempuh dalam tiga siklus dan setiap siklus terbagai kerpada tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan observasi, dan tahap refleksi.
                   c.  Tahap observasi dan evaluasi
                        Observasi dilakukan oleh guru sebagai peneliti dengan menggunakan alat bantu observasi berupa lembar pengamatan.  Kegiatan evaluasi   dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan pada setiap akhir siklus. Data kuantitatif diperoleh dari hasil observasi sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil evaluasi dalam bentuk
lembar pekerjaan siswa secara tertulis yang diperoleh pada setiap akhir siklus.
4. Cara Pengumpulan Data
             Data yang dikumpulkan terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif mengenai keaktifan siswa diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan lembar observasi berstruktur. Data kualitatif yang mengukur daya

11
serap siswa terhadap materi pelajaran, diperoleh dari hasil evaluasi secara tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda.
5. Kriteria Keberhasilan
Kriteria tingkat keberhasilan belajar serta tingkat keaktifan siswa, dikelompokkan ke dalam lima kategori sebagai berikut:
            a. Tingkat keberhasilan belajar dalam %
                 (  80        % )        : sangat tinggi
                 ( 60 – 79   % )        : tinggi
                 ( 40 – 59   % )        : sedang
                 ( 21 – 39   % )        : rendah
                 ( 20        % )        : sangat rendah
           
            b. Tingkat keaktifan siswa rata-rata / 10 menit selama proses pembelajaran 
                dalam %.
                
                 (  80        % )        : sangat baik
                 ( 60 – 79   % )        : baik
                 ( 40 – 59   % )        : cukup
                 ( 21 – 39   % )        : kurang
                 ( 20        % )        : sangat kurang[8]
6.   Pelaksana Penelitian
            N a m a                                                : Une Sasmita, S.IP
            N I P                                                   : 130615993
            Pangkat / Golongan                            : Pembina ,  IV/a
            Kedudukan dalam penelitian              : Pelaksana
            Tugas kegiatan                                    :  Menyusun proposal
                         Melakukan observasi
                         Menyusun laporan penelitian

12
G. LANGKAH KEGIATAN DAN JADWAL PENELITIAN
1. Langkah Kegiatan
a.       Tahap persiapan
b.      Identifikasi dan Merumuskan masalah
c.       Membuat instrument penelitian
2. Jadwal Penelitian 
Penelitian akan dilaksanakan dalam lima minggu dengan jadwal kegiatan sebagai   berikut:
No.
Kegiatan
Mg-1

Mg-2
Mg-3
1
Tahap persiapan
a. Studi pengamatan awal
b. Menyusun proposal
c. Membuat instrument  
   penelitian  

X


2
Siklus 1
a. Perencanaan
b. Tindakan dan
    observasi
c. Analisis dan refleksi

X




3


Siklus 2
a. Perencanaan
b. Tindakan dan
    observasi
c. Analisis dan refleksi


x


4
Siklus 3
a. Perencanaan
b. Tindakan dan
    observasi
c. Analisis dan refleksi



x





13


H. RENCANA ANGGARAN
1. Peralatan
     - Kertas hvs A 4 : 2 pak X 22.000,00 ………………… Rp         44.000,00
     - Kertas hvs A F : 1 pak X 22.000,00…………………                22.000,00
     - Pensil 2 B : 1 btg X 2.000,00 ……………………….                  2.000,00
     - Bolpen :  1 X 2.500,00 = ……………………………                  2.500,00
     - Pita printer : 2 X 20.000,00 …………………………                40.000,00
                                                            JUMLAH …………              110.500.00


2. Pengerjaan

     - Penyusunan proposal penelitian ………………………Rp         25.000,00
     - Penyusunan instrument observasi ……………………               25.000,00
     - Penyusunan Rencana Pembelajaran …………………                30.000,00
     - Penyusunan laporan penelitian ………………………             150.000,00
     - Pengetikan laporan …………………………………….            40.000,00
     - Penggandaan dan penjilidan laporan  …………….……            50.000,00
     - Transport peneliti ………………………………..…..                50.000,00
     - Diskusi /seminar kecil ………………………….                        50.000,00
                                                          JUMLAH …………                 420.000,00


            REKAPITULASI :

1.      Peralatan ……………………………………… Rp  110.000,00
2.      Pengerjaan ……………………………………. Rp  420.000,00
                                                            JUMLAH …………  Rp  570.000,00
                                                            (Lima ratus tujuh puluh ribu rupiah)


















UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
DALAM PEMBELAJARAN KONSEP SKALA
MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL



Oleh
Une Sasmita, S.IP
NIP 130615993





PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS









PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 4
Jalan Kopeng No. 101 Telp. (0266) 225645 Sukabumi
2005






LEMBAR PENGESAHAN




Judul Proposal Penelitian:      UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONSEP SKALA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL




Penulis                              :      Une Sasmita, S.IP
                                                NIP 130615993











                                               

                                                Mengesahkan
                               Kepala SMP Negeri 4 Kota Sukabumi,




                                    Duduh Mochamad Abduh, S.Pd
                                    NIP  130517833









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

A. JUDUL............................................................................................................... 1
B. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH ................................. 1
     1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
     2. Rumusan Masalah........................................................................................... 3
C. PEMECAHAN MASALAH ............................................................................. 4
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ................................................... 4
     1. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
     2. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
E. KERANGKA TEORI........................................................................................ 6
     1. Pengertian Pendekatan Kontekstual............................................................... 6
     2. Ciri-ciri Pendekatan Kontekstual.................................................................... 7
     3. Komponen-komponen Pendekatan Pembelajaran Kontekstual...................... 7
     4. Perbedaan Pendekatan KOntekstual dengan Pendekatan Tradisional........... 8
F. PERENCANAAN PENELITIAN..................................................................... 9
     1. Setting danKarakteristik Subjek Penelitian.................................................... 9
     2. Unsur-unsur yang Diteliti............................................................................... 9
     3. Rencana Tindakan.......................................................................................... 9
     4. Cara Pengumpulan Data............................................................................... 10
iv
     5. Kriteria Keberhasilan.................................................................................... 11
     6. Pelaksana Penelitian...................................................................................... 11
G. LANGKAH KEGIATAN DAN DAN JADWAL PENELITIAN................. 12
     1. Langkah Kegiatan ........................................................................................ 12
     2. Jadwal Penelitian.......................................................................................... 12
H. RENCANA ANGGARAN............................................................................. 13
     1. Peralatan....................................................................................................... 13
     2. Pengerjaan..................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14
RIWAYAT HIDUP PENELITI........................................................................... 15












v



KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan ke hadiran Allah SWT yang telah menganugrahkan pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyusun proposal penelitian ini.
Proposal ini disusun sebagai usulan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Kota Sukabumi dengan judul “Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Pembelajaran Konsep Skala Melalui Pendekatan Kontekstual” yang akan ditindaklanjuti dengan penyusunan laporan penelitian.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih  kepada Bapak Kepala SMP Negeri 4 Kota Sukabumi yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
Harapan kami, mudah-mudahan proposal ini bermanfaat hendaknya.

                                                                        Sukabumi,    Januari 2005
                                                                                    Peneliti,






DAFTAR PUSTAKA

   Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan  Emosional dan Spiritual Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, Arga, Jakarta, 2001

      Departemen Pendidikan Nasional, Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning – CTL), Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Jakarta, 2003

      Gordon Dryden & Dr. Jeanette Vos, The Learning Revolution, Terjemahan: Word ++ Translation Service, Penyunting: Ahmad Baiquni, Kaifa, Bandung,  2002

      Iim Wasliman, Dr. H.,M.Pd.,  M.Si., Pengajaran Demokratis, Dinas Pendidikan Prop. Jawa Barat, Bandung, 2001.

      Sa’adah Ridwan, Dra., M.Pd., Penelitian Tindakan Kelas, Basic Education Project Dinas Pendidikan Prop. Jawa Barat, Bandung, 2002.













[1]          Ary Ginanjar Agustian, Emosional Spiritual Quotien, Arga, Jakarta, 2001, halaman   12

[2]               2Gordon Dryden & Dr. Jeanette Vos,  The Learning Revolution, Terjemahan: Word ++ Translation Service, Penyunting Ahmad Baiquni, Kaifa, Bandung, cet. IV, 2002, halaman 207.
[3]           Departemen Pendidikan Nasional, Pendekatan Kontekstual (Cotextual Teaching and Learning – CTL), Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Jakarta, 2003, halaman 5
[4]           Dr.H.Iim Wasliman, M.Pd., M.Si (et.al), Pengajaran Demokratis, Dinas Pendidikan Prop. Jawa Barat, Bandung, 2001, halaman 2
[5]                      Ibid , halaman 3
[6]                      Departemen Pendidikan Nasional,  Loc. Cit
[7]                      Ibid, halaman 7
[8]                      Dra. Sa’adah Ridwan, M.Pd., Penelitian Tindakan Kelas, Basic Education Project Dinas Pendidikan Prop. Jawa Barat, Bandung, 2002, halaman 21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar